Liturgi GTM

Gereja Toraja Mamasa sebagai salah satu gereja anggota PGI yang mewarisi tradisi gereja reformasi, menyelenggara-kan ibadah-ibadahnya secara liturgis dan kontekstual. Liturgis berarti berdasarkan prinsip-prinsip keteraturan dan ketertiban dalam beribadah melalui urutan-urutan tata ibadah secara teologis, dogmatis dan historis. Secara kontekstual berarti adanya upaya pengembangkan tata ibadah GTM dengan mengakomodir unsur-unsur dan nilai-nilai seni budaya lokal maupun budaya kontemporer namuntetap selektif dan kritis. \n\nDengan demikian GTM menjadi gereja yang „terbuka‟ terhadap konteks budaya di mana ia hadir dari desa hingga kota-kota besar.Itulah yang tergambar di dalam beberapa bentuk atau model tata ibadah GTM yang menjadi wadah pengungkapan jati diri dan kesaksian iman GTM ke depan

Gereja Toraja Mamasa menyepakati dan menetapkan “Satu Struktur Dasar Tata Ibadah Minggu/Raya GTM” disertai dengan penjelasan secara teologis, dogmatis dan historis, menurut tradisi Liturgi Gereja-gereja Reformasi. Dari struktur dasar ini disusun 4 (empat) model Tata Ibadahatau Liturgi Minggu/Raya GTM, dengan model liturgi yang lebih kontekstual, dengan sifat dan karakter yang berbeda-beda sebagai ekspresi jati diri dan pergumulan rill GTM, baik secara intern, maupun secara ekstern dalam hubungannya dengan gereja atau denominasi lain, umat berkepercayaan lain dan pemerintah.